Profil Desa Karangjongkeng

Ketahui informasi secara rinci Desa Karangjongkeng mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Karangjongkeng

Tentang Kami

Desa Karangjongkeng di Kecamatan Tonjong, Brebes, bertransformasi menjadi desa agraris inovatif. Dikenal dengan potensi pertanian dan rencana pengembangan ikon jamu herbal, desa ini terus berbenah dalam infrastruktur dan tata kelola pemerintahan yang mode

  • Lokasi Strategis dan Geografis

    Terletak di perbukitan agraris seluas 620 hektare, Desa Karangjongkeng menjadi penghubung vital antar desa di selatan Brebes, dengan topografi yang didominasi oleh lahan pertanian subur

  • Inovasi Ekonomi Berbasis Alam

    Pemerintah desa memprakarsai pengembangan "Ikon Desa Jamu Herbal" melalui kemitraan dengan Perhutani, sebuah langkah strategis untuk meningkatkan nilai ekonomi lahan dan memberdayakan masyarakat

  • Pemerintahan Progresif dan Pembangunan Infrastruktur

    Di bawah kepemimpinan yang aktif, desa ini fokus pada modernisasi layanan publik dan pembangunan infrastruktur krusial, seperti perbaikan jembatan dan fasilitas olahraga, untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial warga

Pasang Disini

Terletak di antara perbukitan yang subur di Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Desa Karangjongkeng menjelma sebagai sebuah wilayah yang tidak hanya mengandalkan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi, tetapi juga berani merintis inovasi untuk masa depan yang lebih sejahtera. Dengan pemerintahan yang proaktif dan sumber daya alam yang melimpah, desa ini tengah menata jalan menuju identitas baru sebagai pusat agraris yang modern dan berdaya saing.

Desa Karangjongkeng merupakan cerminan dari dinamika perdesaan di Indonesia yang terus bergerak maju. Wilayah ini secara aktif mengembangkan potensi lokal, mulai dari optimalisasi hasil panen padi hingga inisiatif ambisius untuk menjadi sentra jamu herbal. Didukung oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) dan berbagai program pembangunan yang terencana, profil desa ini menyajikan gambaran utuh tentang kondisi geografis, demografi, geliat ekonomi, serta tata kelola pemerintahan yang menjadi fondasi bagi kemajuannya.

Lokasi Geografis dan Kondisi Demografis

Desa Karangjongkeng secara administratif berada di dalam wilayah Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes. Luas wilayah desa ini mencapai 620 hektare, membentang dari barat ke timur dengan kontur utama berupa daerah perbukitan yang subur. Lokasinya yang strategis menjadikannya jalur perlintasan yang menghubungkan beberapa desa tetangga.

Secara geografis, batas-batas wilayah Desa Karangjongkeng ialah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Berbatasan langsung dengan kawasan hutan negara yang dikelola oleh Perhutani.

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Purbayasa dan Desa Purwodadi.

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Purwodadi dan Desa Tonjong.

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Kutamendala.

Berdasarkan data Sensus Penduduk yang dirilis oleh BPS pada tahun 2020, jumlah penduduk Desa Karangjongkeng tercatat sebanyak 3.977 jiwa. Dengan luas wilayah 6,2 km², kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 641 jiwa per kilometer persegi. Populasi ini tersebar di enam rukun warga (RW) yang juga berfungsi sebagai dusun, yaitu Dusun Karangjongkeng Selatan (RW 1), Karangjongkeng Tengah (RW 2), Karangjongkeng Barat (RW 3), Karangmangu Selatan dan Barat (RW 4), Karangmangu Timur (RW 5), serta Tegalaos (RW 6). Mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam dan tingkat pendidikannya didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pemerintahan dan Tata Kelola Desa

Roda pemerintahan Desa Karangjongkeng berjalan di bawah kepemimpinan Kepala Desa H. Abdul Muhit, yang dikenal dengan sejumlah inisiatif progresif untuk memajukan desa. Salah satu fokus utama pemerintah desa yaitu modernisasi dan peningkatan disiplin aparatur. Sebagai bukti, pada Agustus 2022, Pemerintah Desa Karangjongkeng mulai menerapkan sistem absensi berbasis sidik jari (finger print) bagi seluruh perangkat desa. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efektivitas pelayanan kepada masyarakat dan memastikan kehadiran perangkat desa sesuai jam kerja.

"Penerapan absensi sidik jari ini merupakan bagian dari upaya kami untuk membangun budaya kerja yang disiplin dan bertanggung jawab. Pelayanan publik yang prima dimulai dari internal pemerintahan yang solid," ungkap seorang perwakilan dari Kecamatan Tonjong saat menghadiri salah satu kegiatan di desa.

Pemerintah desa juga aktif dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) yang partisipatif, melibatkan lembaga desa dan perwakilan masyarakat. Salah satu agenda penting yang terus dibahas dalam musyawarah desa (Musdes) ialah pembangunan infrastruktur vital yang menjadi kebutuhan mendesak warga, menunjukkan komitmen pemerintah untuk merespons aspirasi dari bawah.

Potensi Ekonomi dan Mata Pencaharian

Sebagai desa agraris, sektor pertanian merupakan penopang utama perekonomian Desa Karangjongkeng. Lahan persawahan yang luas menjadikan padi sebagai komoditas andalan dengan hasil panen yang signifikan. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani, baik pemilik lahan maupun buruh tani. Meskipun demikian, pemerintah desa menyadari bahwa ketergantungan pada satu komoditas memiliki risiko tersendiri.

Untuk itu, sebuah gagasan visioner mulai digulirkan. Pada pertengahan 2022, Kepala Desa H. Abdul Muhit mengumumkan rencana besar untuk menjadikan Karangjongkeng sebagai "Icon Desa Jamu Herbal". Proyek ini direncanakan melalui kemitraan strategis dengan Perhutani untuk memanfaatkan lahan hutan sebagai lokasi penanaman berbagai jenis tanaman obat.

"Kami ingin menciptakan ciri khas baru bagi Karangjongkeng. Dengan menjadi desa jamu herbal, kami berharap dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama melalui pemberdayaan kelompok tani wanita," ujar H. Abdul Muhit dalam sebuah Musdes pada Juli 2022. Rencana ini tidak hanya bertujuan untuk diversifikasi ekonomi, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi warga dalam pengolahan dan pemasaran produk herbal.

Meski demikian, letak Desa Karangjongkeng yang berada di jalur penghubung antar desa belum secara signifikan mendorong pertumbuhan sektor perdagangan. Tantangan ini menjadi salah satu prioritas yang perlu diatasi melalui peningkatan infrastruktur dan penciptaan daya tarik ekonomi baru seperti sentra jamu herbal tersebut.

Infrastruktur dan Pembangunan Fasilitas Publik

Pembangunan infrastruktur menjadi elemen krusial dalam agenda Pemerintah Desa Karangjongkeng. Salah satu isu utama yang mendapat perhatian serius yaitu kondisi jembatan di atas aliran Kali Prupuk. Jembatan ini merupakan akses vital bagi warga, terutama para petani di Dusun Tegalaos (RW 05), untuk menuju lahan pertanian mereka, termasuk lokasi yang direncanakan untuk pengembangan tanaman herbal.

Pada tahun 2021, jembatan tersebut putus akibat diterjang banjir, menyebabkan aktivitas warga terhambat dan biaya transportasi hasil pertanian meningkat. Menyadari urgensi ini, pemerintah desa memprioritaskan pembangunan kembali jembatan tersebut dalam RKPDes. "Sarana ini adalah urat nadi bagi petani kami. Pembangunannya menjadi kunci untuk merealisasikan ikon desa jamu herbal," jelas H. Abdul Muhit. Perbaikan jembatan dengan panjang sekitar 25 meter dan lebar 3 meter ini diharapkan dapat segera terealisasi untuk melancarkan kembali mobilitas warga dan mendukung program ekonomi desa.

Selain infrastruktur penunjang ekonomi, pemerintah desa juga memiliki rencana untuk membangun fasilitas bagi generasi muda. Pada akhir 2022, diumumkan rencana pembangunan lapangan futsal berstandar nasional yang dianggarkan pada tahun 2024. Pembangunan fasilitas olahraga ini bertujuan untuk menyediakan ruang positif bagi pemuda desa serta memunculkan bibit-bibit atlet dari Karangjongkeng.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Kehidupan sosial di Desa Karangjongkeng sangat kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Mayoritas penduduk yang beragama Islam menjadikan kegiatan keagamaan sebagai pusat interaksi sosial, seperti pengajian rutin, perayaan hari besar Islam dan tradisi lainnya. Lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti karang taruna dan kelompok tani wanita juga aktif berperan dalam berbagai kegiatan desa.

Meskipun belum ada catatan spesifik mengenai tradisi budaya yang unik, semangat agraris masyarakat telah membentuk budaya kerja keras dan saling membantu, terutama saat musim tanam dan panen tiba. Inisiatif pemerintah desa untuk membentuk kelompok tani wanita dalam program desa jamu herbal juga menunjukkan adanya upaya untuk memperkuat peran perempuan dalam struktur sosial dan ekonomi desa. Dengan demikian, Desa Karangjongkeng terus berupaya menyeimbangkan kemajuan zaman dengan pelestarian nilai-nilai sosial yang telah mengakar di tengah masyarakat.